Senin, 07 Oktober 2013

Telur Campur Cuka Sebagai Terapi

Menurut pakar obat-obatan tradisional, telur apabla dicampur dengan cuka dapat digunakan sebagai terapi pengobatan yang efektif, efisiensi, aman dan ekonomis.
Selain itu, telur cuka dapat dibuat dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh.

Telur cuka mengandung protein, lemak, garam, inorganic, karbohidrat, zat kapur, zat besi, kalori, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin C, vitamin D, vitamin E, sodium, ferment, fruktosa,asam amino, asam aldehida, asam asetat, asam malat, asam laktat, asam asetonat, asam sitrat, asam oksalat, kalium, kalsium, fosfolipid, kolesterol, zink, tembaga, fosforus, glukosa, gliserin, maltobiosa dan asam suksinat.

Diantara khasiat telur cuka yaitu dapat mengatasi tekanan darah tinggi, mengatasi anemia, stroke, peredaran darah tidak lancar, obesitas, kecantikan kulit, radang tenggorokan, kencing manis, nyeri syaraf, pegal linu, kejang jantung, mual dan muntah pada ibu hamil, pusing setelah melahirkan dan lain-lain.

Orang dewasa dapat mengkonsumsi telur cuka sebanyak 20-40 cc sekali minum dan dapat dilakukan 2-3 kali sehari.
Bagi lanjut usia dengan kondisi yang lemah dapat mengkonsumsi telur cuka sebanyak 10-20 cc sekali minum, dan dapat dilakukan 1-2 kali sehari.
Sdangkan bagi anak-anak cukup mengkonsumsi 10-20 cc telur cuka dan dilakukan 1-2 kali sehari.

Meski demikian ada hal yang perlu diperhatikan dalam mengkonsumsi telur cuka ini antara lain,
Jangan minum obat sejenis alkali atau basa sebelum dan sesudah makan atau minum telur cuka.
Segera berkumur-kumur setelah mengkonsumsi telur cuka agar gigi tidak rusak.
Dilarang mengkonsumsi bila memiliki penyakit tukak lambung, cairan lambung berlebihan, tekanan darah pada lansia, radang ginjal dan pengerasan hati.